Thursday, October 9, 2014

Pengertian dan gejala autis

Diagnosa yang Akurat Terhadap Anak  autis

1.    Pengertian Autis
Autisme adalah gangguan perkembangan yang sanagt kompleks pada anak. Seringkali gejala tampak sebelum anak mencapai usia 3 tahun. Gangguan perkembangan ini mempengaruhi:
-    Kemampuan berkomunikasi(berbicara dan berbahasa)
-    Kemampuan berintraksi sosial (tidak tertarik untuk berintraksi)
-    Perilaku (hidup didalam dunianya sendiri)
Umumnya anak-anak autis sebelum berusia 3 tahun sudah menunjukkan ketidak normalan atau keterlambatan perkembangan dalam berinteraksi sosial,berbicara dan bermain menggunakan imajinasi.
2.    Apa penyebab Autisme pada seseorang.
Hingga saat ini para ahli di Amerika, eropa dan lainnya masih terus melakukan penyelidikan dan perdebatan mengenai penyebab utama kondisi ini. Beberapa hal seperti:
-    Komplikasi sebelum dan sesudah melahirkan.
-    Vaksin MMR (Mumps,Measles,Rubella).
-    Polusi lingkungan
-    Genetik
-    Keracunan logam berat(merkuri)
-    Alergi terhadap makanan tertentu seperti gandum,susu,produk susu,barley dan lain-lain.
Disebut-sebut sebagai pemicu,namun kepastian dan kesimpulan berdasarkan riset mengenai autisme belum juga terpecahkan dan para ahli sepakat bahwa belum ditemukan penyebab pasti munculnya autisme.
3.    Usia berapa gejala autis dapat dilihat
Sebagian besar orang tua melihat gejala autisme pada anak mereka,saat anak-anak mereka berusia dibawah 3 tahun.
Ada beberapa orang tua yang sudah melihat gejala autis saat bayi mereka baru berusia 9 bulan, ada juga yang mengamati gejala autis muncul saat anak mereka berusia 18 bulan. Para orang tua yang cermat ini mengamati bahwa bayi mereka berbeda dengan bayi-bayi yang lain. Bayi mereka cenderung tidak melakukan kontak mata, tidak bereaksi bila namanya di panggil dan tidak terlalu menyukai di peluk. Biasanya gejala autis akan muncul semakin banyak dengan bertambahnya umur anak.
4.    Mungkinkah autis dapat sembuh
Kalau kita berbicara sembuh pada penyandang autis,kita harus kembali pada definisi sembuh itu sendiri,kalau yang dimaksud sembuh dari autis adalah anak mampu berpikir serta bertingkah laku seperti anak-anak lain tanpa pertolongan dari para ahli,tanpa metode khusus dan tidak menjalaniterapi yang diperlukan, rasanya kemungkinan untuk sembuh sangatlah kecil. Para ahli yang dimaksud disisni tidaklah melulu harus mereka yang bergelar medis. Orang tuapun bisa menjadi pendidik yang andal selama mereka mau belajar, mencoba dan pant5ang menyerah.

Di beberapa negara maju seperti di Amerika dan eropa tidak sedikit anak-anak penyandang autis tumbuh menjadi pribadi yang mandiri dan berhasil.karena sebagian dari mereka ada yang nmemeliki tingakt IQ diatas rata-rata,yang seperti ini contohnya adalah Thomas Alfa Edison penemu lampu dan Bill Gates CEO Microsoft.

Wednesday, October 8, 2014

Autis dan Pengalamannya

Autisme



Pada suatu pagi tanggal 15 Agustus 2008,kami datang ke sebuah Rumah sakit pemerintah untuk memeriksakan anak kami yang pertama,tujuan kami adalah ke dokter spesialis THT.Setelah beberapa saat kami berkonsultasi ke dokter dan dokter mengobservasi anak kami,kami sangat kaget dari hasil pemeriksaan dokter spesialis THT,bahwasannya fungsi indra anak kami sangat normal tidak kekurangan sama sekali,terutama telinga anak kami.Maksud sebenarnya kami memeriksakan anak kami ke THT,karena kami curiga ada sesuatu yang terjadi dengan telinga anak kami,kecurigaan kami berawal ketika kami memanggil anak kami dia tidak pernah menyaut,bagi anak yang sudah berumur 1,5 tahun lazimnya sudah bisa diajak berkomunikasi dan apabila di panggil biasanya akan menoleh.Hal ini tidak terjadi pada anak kami,itulah yang mendorong kami untuk memeriksakan anak kami ke spesialis THT,mungkin ada indra anak kami yang tidak normal.

Setelah memberikan hasil pemeriksaan anak kami,dokter spesialis THT menyarankan kami untuk ke Psikolog,hal ini dilakukan untuk mengetahui persis apa yang terjadi pada anak kami,karena dari segi fisik anak kami sangat normal.Sesuai saran dokter spesialis THT,kamipun mendatangi psikolog yang direkomendasikan oleh dokter spesilis THT tadi.Setelah beberapa kali diobservasi,tiba saatnya psikolog menyimpulkan apa sebenarnya yang terjadi pada anak kami,bagaikan disambar petir di siang bolong,kami sangat kaget begitu mendengar kesimpulan dari psikolog,bahwa anak kami mengidap Autisme.Menurut psikolog ada beberapa gejala dan ciri-ciri autisme pada anak kami (akan kami jelaskan ciri-ciri autisme di kesempatan berikutnya).

Mendengar kesimpulan psikolog kami masih belum puas dan belum percaya sepenuhnya kalau anak kami mengidap autis,untuk itu kami mendatangi psikolog yang lain sebagai second opinion,dan kami sengaja memang tidak memberi tahu ke psikolog yang kedua,bahwa kami telah dari psikolog yang pertama dan hasilnya anak kami autis.Setelah beberapa kali diobservasi,psikolog yang kedua menyatakan bahwa anak kami memang autis,atas jawaban psikolog kedua ini kami mulai menerima kenyataan bahwa anak kami autis.

Pengalaman kami sebagai orang tua penyandang autis akan kami bagi di blog ini,kami bukan ahli tapi kami adalah orang yang selama beberapa tahun yang langsung berhadapan dengan penyandang autis,mulai dari bagaimana memberi  makan,minum,memandikan dan terapi.karena anak autis ada beberapa pantangan yang tidak boleh dimakan dan minum oleh anak autis dan bagaimana memperlakukan mereka sesuai dengan yang seharusnya mereka terima.Pengalaman ini kami bagi agar memberikan sedikit pengetahuan bagi orang tua penyandang autis bagaimana caranya memperlakukan anak autis dengan baik dan benar.dan juga pengalaman ini, kami tulis sebagai penyemangat bagi orang tua anak autis,bahwasannya mereka tidak sendiri,dan tidak perlu menyesali apalagi sampai menyalahkan tuhan karena telah memberi anak autis.Karena sebenarnya kita adalah orang tua yang istimewa,oleh karena itu kita dititipi oleh tuhan anak yang istimewa.

Syukur Alhamdulillah sekarang anak kami sudah bisa mandiri,meskipun tidak sepenuhnya autis itu hilang dari anak kami,tapi sekarang sudah bisa sekolah dengan anak-anak yang normal meskipun kami harus berpacu dengan kemajuan anak-anak normal,karena anak kami perkembangannya sangat lambat.

Cukup sekian dulu pertemuan kali ini,akan kami sambung uraian pengalaman-pengalaman kami di lain kesempatan,masih banyak yang akan kami sampaikan di blog ini,mulai dari susahnya dan hal-hal lucu yang kami alami selama merawat anak kami yang autis.